Friday, December 28, 2012

#PolarisFuntasticForty Yayyy!


Finally #PolarisFuntasticForty udah kelar. Senang, lega, agak kecewa semua campur-campur. Secara keseluruhan saya suka sama penampilan bakat dari komunitas-komunitas di Magelang. Keren semua. Tapi agak kecewa nya karena pas giliran saya dan teman-teman nunjukkin bakat buat ngedance, berguguranlah raga kami xixixixi Saya dan salah seorang temen jatooooh diatas panggung. Sempet down, malu dan syoook. Tapi alhamdulillah temen-temen kasih semangat. Bos juga baik banget berusaha menenangkan. Pacar juga dateng dan menaikkan mood saya <3

Thanks buat yang udah dukung. Lebih-lebih yang udah dateng & nonton. Kalian keren!








Monday, December 17, 2012

Javanese Theory of Leaderships


Learning and knowing something new is the thing I wanna do everyday. I obtain both of them simply by attending my favorite class; Mr. Soetrisman’s class. Today, I got something that I consider to be very important which is about leaderships. To be exact, it’s about what a leader must be like. He said that it’s based on the Javanese theory.

A leader shall be like:
1. Sun
It gives life, doesn’t it?

2. Wind
You know we cannot see the wind but we can feel it, right? That’s how a leader shall be. Though we cannot see his/her action, we can still feel it. I love this theory in particular.

3. Soil
Soil is the place where we plant. Anything we plant will grow.

4.  Water
The characteristics of water are very remarkable. It can be big in a big place and be small in a small place as well. Very adaptable wherever it is. Ah, we can also find it almost everywhere, uh?

5.  Stars
Stars are far away up there, yet everybody can see it. Sometimes, we can also enjoy its beauty & light from miles away.

6.   Moon
It provides light but not too bright. That’s why moon gives us peaceful feelings.

7.  Fire
Based on the situation, fire can be useful as well as dangerous.

8.  Sky
I personally think that this is the second-best. Sky has the ability to accommodate anything. A leader needs to do so, too.

Well, I think those points are very important for everybody. Coz you know, everybody is a leader of themselves. Happy leading J

Sunday, December 9, 2012

#PolarisFunctasticForty Euforia


This month, my office, Polaris FM is celebrating its 40th birthday. We’re going to have party at the end of the month. These are some pics of what we’re preparing for that ;)


We had photo session with Yuki Photo and Aubeau cosmetics. The pic above is me with my boss. Hahaha pretty weird wearing that shinning purple dress. But I was so happy :D

We're also learning dancing at The Body Motion Studio. It is totally FUN!!! Hahaha Dancing is one of my favorites. It feels so nice somehow :)


Feel free to come and witness what we'll show you on Dec 23rd at Artos Mall Magelang. Start 9 a.m. till evening. Be there, guys!

I wish my office massive success! <3 

Saturday, November 24, 2012

Thank you, VOA!


This month is a very special month for me, simply because I got an opportunity to come to a great event, which is VOA Affiliates Conference 2012. I thought I didn’t deserve this. My boss asked me to fulfill the registration form for him to join this event. Yet, after one week or two, the same registration form came to me and I was asked to fulfill it for myself. I had no clue why. But I was so grateful for that.

 

The conference was held on the 11th, 12th, and 13th of November in Sheraton Surabaya Hotel and Towers. The hotel facilities are very remarkable. I compared this duty as a holiday because I really enjoyed to be there. I met a lot of people who work in jurnalism field. We as well had great sessions of seminars whose speakers are great too. There were Latief Siregar (Executive Producer of MNC TV), Bimo Nugroho (President Director of PT Asia Surja Digital Televisi), Jerry Justianto (Director of Maxima Corporation), Ali Murtadlo (Director of Jawa pos Media Televisi Corporation Surabaya), Silih Agung Wasesa (Managing partner ASIA PR), Fachry Mohamad (Founder and CEO Smart FM Network), Norman Goodman (VOA Washington), Dough Boyton (BBG Washington), and Frans Padak Demon (VOA Jakarta). My favorites were Ali Murtadlo, Fachry Mohamad, and Norman Goodman because I learned a lot of things from them! What they were speaking about impressed me a lot.






Even though the schedule of the seminar was very tight, I still could have shopping time at Tunjungan Plaza. My boss and I bought some books and tried some food. I really enjoyed every single thing I did in Surabaya J I was alone in my room and a bit confused what to do though haha But when I could not sleep earlier, I watched Desperate Housewives the whole night xixixixi



When I was about to leave for Magelang, I asked my boss who reccomend me to fulfill the invitation from VOA, he said nothing. But finally he confessed that he was the one! He told me that I deserve it because I’ve been trying to work hard and dedicating the best things I can do to my office. So, that should be the time when my hard work paid off. I was like.... speechless but severely happy. Thank you boss, Polaris, and VOA!

with Norman Goodman :)

with Dough Boyton

Saturday, November 17, 2012

Living for A Reason, Not Just Passing the Time


Kuliah sambil bekerja. Mungkin terdengar biasa saja. Menjalani keduanya secara bersamaan bisa jadi sangat menyenangkan dan memberi kepuasan tersendiri, tapi tidak jarang juga membuat pontang-panting. Terutama soal waktu. Lebih dari itu, cukup banyak yang harus dikorbankan.

Saya menjalani keduanya sejak kelas 2 SMA. Sekarang saya sudah semester 7 dan masih melakukan rutinitas yang sama. Namun, semakin kesini, semakin sedikit orang yang bisa mengerti keadaan saya, meskipun saya semakin terbiasa menghadapi mereka.

Kalau saja kuliah hanya datang ke kelas dan pulang setelah perkuliahan selesai, tentu semuanya akan lebih fleksibel. Nyatanya, banyak kegiatan diluar perkuliahan (di kelas) yang wajib diikuti. Seperti halnya beberapa bulan lalu, saya wajib ikut Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Menurut saya pribadi, KKN tidak begitu penting jika dikaitkan dengan jurusan kuliah yang saya ambil. Terkesan dipaksakan dan akhirnya hanya buang-buang waktu dan tenaga. Kegiatan ini juga cukup berat bagi saya karena saya harus dilakukan secara berkelompok.

Selama ini kuliah lancar-lancar saja karena saya sudah cukup pandai membagi waktu dan tidak bergantung dengan orang lain. Tapi KKN terasa berat karena selalu ada pertemuan kelompok yang pemberitahuannya mendadak. Sementara saya harus bekerja. Kebetulan, saya dapat di dusun yang Kadusnya cukup banyak menuntut kehadiran. Lebih parah lagi, sebagian besar anggota kelompok saya adalah orang-orang yang kurang bisa menghargai waktu dan selalu tidak on-time. Padahal, mereka sendiri yang membuat jadwal, tapi mereka juga yang tidak menghormati jadwal yang mereka buat. Dari KKN saya sadar tentang satu hal; selama ini memang sulit sekali memberi pengertian hampir ke semua tentang pekerjaan saya.

Saya bekerja di sebuah radio station, menjadi penyiar. Selain siaran, saya juga punya job-desc harian yang cukup banyak. Apalagi, alhamdulillah, baru-baru ini saya diminta Station Manager saya untuk menjadi asistennya. Jadwal siaran saya sering kali berubah-ubah, begitupun jadwal bekerja di luar siaran. Beberapa bulan terakhir, banyak pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya. Tapi saya senang menjalaninya. Terlepas dari tekanan-tekanan yang ada, saya tetap semangat menyelesaikan semuanya. Banyak teman yang belum mengerti (atau mungkin tidak mau mencoba mengerti) bahwa kadang saya harus bekerja lembur, mau diterjunkan ke lapangan untuk mencari berita, atau diminta datang ke kantor ketika saya sedang bersantai di rumah. Jadi, saya tidak bisa melakukan hal-hal yang tidak pasti di luar pekerjaan. Saya sadar ini konsekuensi. Namun ketika menjelaskan ke orang lain  (terutama ke kelompok KKN) kalau saya bekerja, banyak yang menjawab: “Aku juga kerja, tapi aku bisa dateng tuh.” Ah, menanggapi hanya akan membuat saya emosi. Akhirnya saya diam.

Selain itu, seringkali saya harus menolak ajakan teman untuk ketemu, jalan bareng, atau bahkan makan bareng. Kadang karena pekerjaan, tapi kadang karena waktu luang yang saya punya, saya prioritaskan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah atau bertemu pacar. Bukan saya mengesampingkan keberadaan teman, tapi memang sejak awal saya sadar bahwa semua pilihan ada ditangan saya dan saya memang harus banyak mengorbankan kesenangan demi pekerjaan dan impian-impian saya di masa depan. Saya harus selektif.
I never regret it though! Apalagi menyalahkan pekerjaan. Tidak. Malah ketika saya bekerja, saya hampir tidak kepikiran hal lain (selain kepentingan kuliah atau pacar-itupun jika esensial). Tapi, ketika saya melakukan hal lain, saya sering kepikiran untuk secepatnya berada di kantor. Bukan apa-apa, saya hanya merasa, kantor membutuhkan saya, sekalipun saya tidak melakukan apapun disana, tapi berada di kantor membuat saya tenang dan senang. Lebih dari itu, saya ingin berkontribusi, memberikan yang terbaik yang saya bisa. Bisa bekerja di kantor saya saat ini adalah impian sejak saya masih kelas 4 SD. Pada akhirnya impian ini bisa terwujud, dan dengan berkontribusi yang terbaik menjadi wujud rasa syukur saya.

Sebenarnya banyak konsekuensi yang harus saya tanggung. Kehidupan sosial saya tidak begitu menyenangkan. Saya hanya dekat dengan beberapa orang yang memang mengerti, menghargai, dan mendukung keputusan-keputusan saya. Bahkan saya harus rela kehilangan salah satu teman terbaik karena saya lebih mementingkan urusan pekerjaan. It ain’t very pleasant.  Tapi, saya tidak mau terlalu menyalahkan diri. Saya sudah minta maaf, sekalipun maaf yang saya utarakan dianggap tidak tulus. Only God can judge me anyway.

Saya juga bersyukur, beberapa teman dekat masih selalu mendukung dan mereka mengerti. Nantinya, ketika apa yang saya perjuangkan terwujud, merekalah yang akan saya ajak merayakan, berpesta. Akan lebih banyak waktu yang saya habiskan bersama mereka untuk sekedar bersenang-senang. Karena saya tau, mereka akan tertawa senang ketika melihat saya pada akhirnya dapat meraih impian. Terlebih lagi, mereka mengerti ketika saya memperjuangkan impian dengan membuat pilihan-pilihan sulit. I call them true friends. The ones who know I’m living, making choices, and deciding things for a good reason, not just passing the time.

Wednesday, October 24, 2012

Birthday Blast!


 Hi there! It’s been ages since I wrote J Blame me that I was too lazy to do so! Sowwy. Well, nothing’s interesting to write but what excites me the most last month: my birthday. Perhaps, mine is never as wonderful as yours. There are always a few people only who send me birthday wishes. Not more than ten people in every month, I reckon. Why? You know because I’m actually kinda introvert. Writing down birthday dates on Facebook is not my type. I don’t even like those numerous birthday wishes keep pouring on on my wall.

I just simply believe that those who care about me will never forget. So I personally thank them all for making me worth it and feel less alone in this wacky world.
Anyway, I got the best presents ever too. I’ll let you see the pics of them. Check it out!

This is the one I like the most. A Yamaha Guitar from my boy, Parjia. He knows me well that I’m currently dying to learn to be able to play it. Giving what I need is the best way to pamper me ;)


The second one is a cowboy hat from my lil bro. Hahaha he’s always that cranky.


The last one is the book that I was recently yearning for. It comes from my best buddies on Planet Earth, Osy & Arum.


Those are my birthday blast. Simple but still.. lovely!

Monday, August 20, 2012

I DON'T WANNA FUCKING CRY ! ! !






I just stumbled upon a great site. It's http://learnlovelivelife.tumblr.com/ :) I read some of the post happily and found some that represent my current feeling. Well, or maybe some words that I hide cuz I don't wanna hurt people by saying them. Haha now I feel somewhat relieved somehow :D

Monday, July 2, 2012

The Last Day of Guiding Interhash (Borobudur Interhash day 3)


Fuuuhh, rasanya lega bisa posting entri baru. Sudah sangat-sangat ingin menulis dari berhari-hari lalu, tapi kuantitas pekerjaan yang banyak membuat saya langsung tepar setibanya di rumah.  Saya masih ingin melanjutkan cerita tentang kegiatan selama mengikuti Borobudur Interhash 2012 bulan lalu. Kali ini pengalaman saya di hari terakhir menjadi guide pada acara itu.

Hari ketiga bagi saya tidak begitu spesial. Kegiatan yang menjadi tanggung jawab saya hampir sama; dijemput bus khusus guide dari Artos, menuju ke The Rich Hotel Jogja, lalu ke Runsite nomor 2 which is Kintelan. Bedanya, master saya bukan lagi Mr. Muru, tapi Mr. Varpal. He was so much more friendly, to be frank. Kegiatan selama di runsite pun hampir sama; setelah para hasher berlari, mereka seru-seruan di Down Down Party, lalu kami menuju ke Borobudur for having a dinner party! :D

Dinner party hari terakhir berbeda dari dinner party sebelum-sebelumnya. Ada beberapa pertunjukkan yang ditampilkan untuk menghibur hashers. Selain ada live music, ada juga penampilan barong sai. Yet, I think the thing I like the most of the dinner party was the video mapping. Sungguh, video mappingnya luar biasa keren. Saya tidak tahu pasti, tapi kata panitia, video mapping itu disutradarai Garin Nugroho. Uuuh, sounds wow!

 the picture is taken from here ^^
Saya cukup menikmati dinner party malam itu karena cukup banyak makanan yang saya lahap. Entah lapar atau pelampiasan rasa lelah, saya juga kurang begitu tau saat itu. Yang pasti, bagi saya, makanan selalu bisa menetralkan beberapa jenis masalah hati. Haha, memang di hari terakhir saya merasa kurang begitu semangat.
super naughty me!

Namun, saya sangat-sangat bersyukur bisa diberi kesempatan ini. Apalagi, ketua panitia Borobudur Interhash 2012, Mr. Ann memberi kami tambahan fee dan uangnya harus digunakan untuk liburan ke luar Magelang. Konon, pihak panitia penyelenggara puas dengan hasil kerja kami dan akan mengajak kami untuk menjadi guide di acara Indohash di Manado yang kemungkinan diadakan September mendatang. Wah, mau banget! :D

Banyak yang saya dapat selama ikut serta di Borobudur Interhahs 2012. Rasanya, tulisan tidak bisa mewakili rasa senang dan puas yang saya dapat saat itu. Saya sangat bersyukur, terutama karena keterlibatan dalam kegiatan ini membuat saya semakin percaya diri untuk meraih impian. Dulu saya selalu bermimpi bisa berkomunikasi dengan English native speakers. Sudah terwujud. Sekarang saatnya mengembangkan impian dengan tetap menggunakan formula yang sama; kerja keras. Hope you guys are able to achieve your dreams as well! Keep believing and pursuing your dreams! 

Wednesday, June 6, 2012

1st Day of Going to the Runsite (Borobudur Interhash 2012 Day 2)

Saya ingin kembali bercerita tentang pengalaman terbaik saya sejauh ini, menjadi salah satu guide di event bertaraf internasional, Borobudur Interhash 2012. Kalau postingan sebelumnya  tentang Red Dress Run, kali ini saya ingin menulis tentang kesan saya menemani para hasher ke runsite atau area tempat mereka berolahraga pada hari pertama. Ini merupakan hari kedua saya mengikuti serangkaian kegiatan Borobudur Interhash 2012.

Sehari sebelumnya, saya sengaja membolos kuliah karena ingin belajar tentang Magelang, Jawa Tengah, dan bahkan Indonesia plus semua keunikan-keunikannya. Saya pikir ini akan sangat berguna karena saya bisa sekaligus mempromosikan Indonesia kepada para turis asing, terutama Magelang. Buku-buku yang saya ambil dari Dinas Pariwisata Jateng saya lahap semuanya selama seharian. Saya juga membaca-baca lagi kamus agar dapat menambah kosakata dan mengecek kembali pengucapan beberapa kata agar meminimalkan kesalahan yang saya buat nantinya ketika ngobrol dengan hasher.

Jujur saya sempat agak keder dan pesimis karena ini pengalaman pertama menjadi guide. Apalagi kami, para guide, diberitahu bahwa kami harus menghandle empat sampai sembilan bus sekaligus dalam satu runsite. Wow, terdengar sangat horor, bukan?! Tapi ya sudahlah, saya bawa happy aja. Toh, apapun yang terjadi, saya sudah berusaha maksimal.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Jumat, 26 Mei 2012, jam setengah tujuh pagi,  kami berkumpul di halaman Artos mall Magelang menunggu jemputan panitia. Sedikit kecewa karena bus jemputan datang terlambat dan kami harus menunggu cukup lama. Dari Artos, kami menuju ke The Rich Hotel Jogja yang merupakan Meeting Point Borobudur Interhash 2012.

Ketika sampai di sana, kami mendapatkan arahan dan dikenalkan dengan master guide yang akan menjadi partner kami dalam memandu para hasher. Master guide saya untuk hari pertama Mr. Murugan asal Malaysia. Awalnya saya sedikit sungkan dengan Mr. Muru karena terkesan pendiam. Namun, setelah kami sempat mengobrol tentang banyak hal, ternyata Mr. Muru sangat baik. Sayang sekali kami tidak sempat berfoto bersama.

Setelah bertemu master, kami lalu menuju tempat parkir bus untuk membantu mengarahkan para hasher menempati bus sesuai dengan runsite tujuan mereka. Saya sempat agak bingung dan kecewa karena ada sedikit kekurang-telitian panitia bidang transportasi dalam penomoran bus. Tapi semuanya bisa segera diatasi. Oya, panitia transportasi dan pengurus runsite terdiri dari anggota TNI dan Polri. Dalam setiap bus juga ada satu koordinator (yang juga anggota TNI) yang bertugas mengecek presensi hasher yang ada di bus tersebut. Koordinator yang ada di bus saya namanya Pak Tedi. Orangnya baik dan kooperatif sekali. Untung saja saya dapat partner Pak Tedi, soalnya sebelumnya waktu saya ikut survey lapangan, partner saya anggota TNI yang rada-rada genit. Sempat bete waktu itu, tapi alhamdulillah yah... tidak jadi satu bus sama beliau :D  



Nah, runsite yang menjadi tanggung jawab saya adalah runsite nomor dua di Desa Kintelan, Kecamatan Pakis. Perjalanan dari The Rich Hotel sampai ke runsite terkesan biasa saja. Namun setelah sampai di runsite, saya mulai senang karena kegiatan hash dimulai. Di runsite Kintelan, ada dua macam rute, rute pendek sejauh 5 kilometer dan rute sedang sejauh 9 kilometer. Kebanyakan hasher merasa terkesan dengan rute di Kintelan karena ada air terjun yang bisa mereka lihat.
Setelah sekitar dua jam menunggu para hasher berlari, akhirnya mereka kembali ke lapangan Kintelan. Saat itu sudah tersedia berbagai macam makanan dan minuman. Ada roti, soft drink, air mineral, bir, dan rebusan kacang, pisang, jagung, dan ubi yang disediakan untuk para hasher. Setelah lelah berlari, mereka bisa menikmati semua hidangan yang sudah disediakan sepuasnya.
Uniknya, setelah mereka selesai menikmati hidangan dan tentunya setelah semua hasher kembali ke lapangan, ada semacam ritual khusus Interhash yang disebut “Down Down Party”. Dalam “Down Down Party” ini, hasher yang bertindak atau berkata jorok atau tidak sopan selama berlari melewati rute, akan mendapat hukuman harus duduk di atas bongkahan es. Tapi, ketika mereka duduk, mereka harus menurunkan celana bagian belakang, sehingga (maaf) pantat mereka langsung duduk di atas bongkahan esnya. Wuuuuhhhh, dinginnya pasti sesuatu banget! :D Nah, ketika mereka duduk, master guide saya menyanyikan lagu kebangsaan “Down Down Party” yang liriknya hanya satu kata yaitu “down” yang diulang-ulang. Ketika lagu dinyanyikan, para peserta wajib meminum segelas bir. Setelah bir habis, barulah mereka boleh beranjak dari bongkahan es. Hukuman yang kejam, unik, dan rada sinting kalau saya bilang :D Tapi “Down Down Party” ini cukup menghibur masyarakat sekitar yang sengaja datang menonton. Saya sempat khawatir akan ada tanggapan kurang menyenangkan dari masyarakat karena perbedaan budaya. Tapi hal ini tidak terjadi. Justru camat Pakis yang sengaja datang ke runsite pun saya lihat ikut tertawa-tawa selama melihat “Down Down Party”. Senangnya, ternyata orang-orang Pakis open-minded :)




Setelah “Down Down Party” selesai, para hasher kembali ke bus dan kami mengantar mereka ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) untuk mengikuti dinner party. Sesampainya di TWCB, saya berkumpul kembali dengan teman-teman guide lalu kami pun ikut dinner party. Ini nih yang paling saya suka dari Borobudur Interhash 2012! Dinner party menurut saya adalah surga makanan. Berbagai macam makanan lokal dan international bisa dinikmati hasher dan panitia sepuasnya dan tentunya gratis. Karena saya termasuk panitia, itu juga berlaku buat saya ^_^ Saya memang mengambil dengan porsi sedikit untuk setiap makanan, tapi kira-kira saya melahap 12 jenis makanan dalam semalam :p Di dinner party hari pertama, menurut saya makanan yang paling enak adalah Vegetables Salad sama Chicken Cordon Blue nya. Ah, jadi kangen makan enak dan mahal nih :’)
Selesai mengenyangkan perut, saya dan teman-teman guide sudah ditunggu bus kami untuk diantar ke Magelang. Saat itu saya sampai di rumah jam 9 malam dan langsung mandi lalu tidur karena keesokan harinya saya harus berkumpul lagi di Artos jam setengah tujuh pagi.
Hari pertama pergi ke runsite sangat menyenangkan dan mengesankan saya. Dan tentunya juga sangat mengenyangkan ahihihihi XD

Saturday, June 2, 2012

Taking Part in Borobudur Interhash 2012 Day 1 (Red Dress Run)

Awalnya menyenangkan dan luar biasa menegangkan ketika saya diminta oleh dosen saya menjadi salah satu guide atau pemandu wisata dalam kegiatan Borobudur Interhash 2012. Sempat juga merasa takut karena saya membaca koran bahwa pesertanya mencapai ribuan dan berasal dari berbagai belahan dunia.

Ya, jadi Borobudur Interhash 2012 ini merupakan olahraga lari lintas alam yang sifatnya non-kompetitif dan bertujuan untuk hiburan. Interhash sendiri diadakan setiap dua tahun sekali dari satu negara ke negara lain. Untuk Indonesia, tahun ini merupakan Interhash yang ke-3 setelah dulu sempat diadakan event serupa di Jakarta dan Bali. Tahun 2012 ini, Magelang terpilih menjadi lokasi pelaksanaan Interhash 2012. Jumlah peserta yang mengikuti Borobudur Interhash 2012 mencapai lebih dari 5.000 orang yang berasal dari 49 negara di seluruh dunia.

Borobudur Interhash 2012 diadakan dari 24 sampai 27 Mei 2012. Kegiatan dimulai dengan pesta pembukaan di Candi Prambanan, kemudian pada tanggal 27 Mei 2012 dilaksanakan kegiatan Red Dress Run. Demi apapun, Red Dress Run keren sekali! Sekitar 1000 peserta atau yang biasa disebut hasher mengikuti kegiatan ini dengan mengenakan baju serba merah. Bahkan, banyak sekali laki-laki yang sengaja memakai pakaian wanita dan berdandan a la wanita, lengkap dengan rambut palsu, bedak, eye shadow, lipstik, dan bahkan blush on! Oh gosh! Haha.

 Bersama salah satu peserta terseksi asal Singapura :D
Have no clue where he (or she?) comes from XD
a couple of participants took pictures together  
 roknya seksi banget, tapi kakinya berbulu lebat :DD
 
Saat itu jam 1 siang saya bersama teman-teman guide datang ke Gedung Bakorwil II Kota Magelang, tempat berkumpul para hasher yang juga merupakan starting point dari Red Dress Run. Begitu tiba, para hasher dihibur dengan aksi barong sai selama beberapa menit. Mereka tampak sangat antusias dan kagum dengan aksi barong sai. Setelah itu para hasher diberi sedikit pengarahan kemudian Red Dress Run pun dimulai.

Start dari Gedung Bakorwil II, para hasher berjalan melewati jalan Pahlawan kemudian ke arah Jalan Pemuda Magelang. Saat itu, jalan ditutup untuk kendaraan apapun. Mereka berlari (ada juga yang berjalan) sejauh kurang lebih 4 kilo meter di jalan-jalan protokol Kota Magelang. Banyak sekali masyarakat Magelang yang menyaksikan kegiatan ini di pinggir jalan-jalan tersebut. Para hasher pun terlihat senang dan dengan ramah menyapa masyarakat yang menyaksikan. Ketika sampai di Alun-Alun Kota Magelang, para hasher mendapat sambutan dari Walikota Magelang dan beberapa pejabat Kota Magelang.


Rombongan hasher ini finish di Hotel Puri Asri Magelang. Disana mereka lalu mengikuti pesta yang sudah disiapkan. Berbagai macam menu bisa mereka nikmati setelah lelah berlari (atau berjalan) berkilo-kilo meter.

Saya sangat antusias mengikuti kegiatan Red Dress Run ini. Saya dan teman-teman guide juga sempat ngobrol dengan peserta dari Srilanka dan Texas saat itu. Mereka bilang bahwa orang-orang Indonesia sangat jauh lebih ramah daripada Malaysia. Yay! Jujur saya sedikit terharu :’) Sayang sekali, saya tidak bertanya nama dan berfoto dengan mereka. Padahal hasher dari Srilanka itu sangat ramah. Hasher dari Texas, USA nya juga sangat cerewet dan senang bercerita. Belakangan saya tau kalau hasher dari Texas itu bernama Danny.  Mereka sempat bercerita bahwa setiap peserta mempunyai nama hash tersendiri yang unik. Nama diberikan oleh panitia berdasarkan hasil wawancara singkat dengan para hasher. Wawancara bisa mengenai hobi, personal life, love life, atau apapun yang berkaitan dengan peserta. Saya ingat nama hash dari hasher asal Srilanka yang saya temui adalah ''Give Me Your Seed'' karena dia sangat suka gardening. Waw! Unik ya?!

Saat itu, saya langsung merasa tidak sabar ingin ikut ke runsite dan bertemu lebih banyak charming strangers. I was so happy & feeling so fortunate :)

Wednesday, May 30, 2012

Charming Stranger #3

Hello fellow, it's nice to tell you that last week I took part in Borobudur International Hash House Harriers or Borobudur Interhash 2012. I was asked to be one of the guides. The amazing thing was I met a couple of charming strangers from other countries. But well, I don’t want to talk much about the event. I just wanna share my experience meeting up one of the charming strangers there.

His name is Mr. Varpal. He comes from Malaysia and he was my master at guiding the hashers.

 Me & Mr. Varpal from Malaysia

The first time I met him, he wasn’t really outgoing. Yet, when we arrived at the runsite number 2, which was called Kintelan, Pakis, we collaborated pretty well. He conducted the event perfectly that most of the people (hashers, committee, and the villagers) there could enjoy it much.

On the way to Borobudur, he sat next to me. We talked a lot about the quality of the education, politics, ethnics and the cultures in Malaysia compared to Indonesia. I learned a lot from him. Nonetheless, I don’t really think that he’s that charming, because he was the one who forced me to drink beer. And you know, pals?! I couldn’t even avoid and I did that for the very first and the last time of my life! Hahaha this I promise myself. Anyway, that’s the risk I should take as a tour guide, isn’t it? :p Well actually, I feel happy and blessed to have such an experience!

Catch you later with other posts concerning Borobudur Interhash! xx

Friday, May 18, 2012

NUEDC 2012


In the beginning of this month, I got an opportunity to represent my university joining National University English Debate Championship or NUEDC 2012. On the 1st, 2nd, and 3rd of May, to be exact. It was held in Hotel Le Beringin, Salatiga.
I went there with my lectures and the two friends of mine, Osy & Arum. It was my first experience to join such an event. There were 32 universities around Central Java that sent their representatives to this debating competition.
Well, I was so fortunate that I met up many people who are fluent in English and good in debate. They sure inspire me a lot. I was nothing compared to them, but my main purpose was not to win the competition and get the money. Yet, I actually wanted to simply get inspired ^^ And I did!
Yea, because all of us didn’t win the competition, we had nothing to do on the third day. So we spent the time staying at our room & enjoying the acceptable facilities that the hotel provided. Then we looked for some food and went home earlier! Haha.
On the way home, we stopped in Pakis and took some nice pictures. I was not disappointed at all and I was happy vice versa! Well, here are the pictures I took: