Wednesday, June 6, 2012

1st Day of Going to the Runsite (Borobudur Interhash 2012 Day 2)

Saya ingin kembali bercerita tentang pengalaman terbaik saya sejauh ini, menjadi salah satu guide di event bertaraf internasional, Borobudur Interhash 2012. Kalau postingan sebelumnya  tentang Red Dress Run, kali ini saya ingin menulis tentang kesan saya menemani para hasher ke runsite atau area tempat mereka berolahraga pada hari pertama. Ini merupakan hari kedua saya mengikuti serangkaian kegiatan Borobudur Interhash 2012.

Sehari sebelumnya, saya sengaja membolos kuliah karena ingin belajar tentang Magelang, Jawa Tengah, dan bahkan Indonesia plus semua keunikan-keunikannya. Saya pikir ini akan sangat berguna karena saya bisa sekaligus mempromosikan Indonesia kepada para turis asing, terutama Magelang. Buku-buku yang saya ambil dari Dinas Pariwisata Jateng saya lahap semuanya selama seharian. Saya juga membaca-baca lagi kamus agar dapat menambah kosakata dan mengecek kembali pengucapan beberapa kata agar meminimalkan kesalahan yang saya buat nantinya ketika ngobrol dengan hasher.

Jujur saya sempat agak keder dan pesimis karena ini pengalaman pertama menjadi guide. Apalagi kami, para guide, diberitahu bahwa kami harus menghandle empat sampai sembilan bus sekaligus dalam satu runsite. Wow, terdengar sangat horor, bukan?! Tapi ya sudahlah, saya bawa happy aja. Toh, apapun yang terjadi, saya sudah berusaha maksimal.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Jumat, 26 Mei 2012, jam setengah tujuh pagi,  kami berkumpul di halaman Artos mall Magelang menunggu jemputan panitia. Sedikit kecewa karena bus jemputan datang terlambat dan kami harus menunggu cukup lama. Dari Artos, kami menuju ke The Rich Hotel Jogja yang merupakan Meeting Point Borobudur Interhash 2012.

Ketika sampai di sana, kami mendapatkan arahan dan dikenalkan dengan master guide yang akan menjadi partner kami dalam memandu para hasher. Master guide saya untuk hari pertama Mr. Murugan asal Malaysia. Awalnya saya sedikit sungkan dengan Mr. Muru karena terkesan pendiam. Namun, setelah kami sempat mengobrol tentang banyak hal, ternyata Mr. Muru sangat baik. Sayang sekali kami tidak sempat berfoto bersama.

Setelah bertemu master, kami lalu menuju tempat parkir bus untuk membantu mengarahkan para hasher menempati bus sesuai dengan runsite tujuan mereka. Saya sempat agak bingung dan kecewa karena ada sedikit kekurang-telitian panitia bidang transportasi dalam penomoran bus. Tapi semuanya bisa segera diatasi. Oya, panitia transportasi dan pengurus runsite terdiri dari anggota TNI dan Polri. Dalam setiap bus juga ada satu koordinator (yang juga anggota TNI) yang bertugas mengecek presensi hasher yang ada di bus tersebut. Koordinator yang ada di bus saya namanya Pak Tedi. Orangnya baik dan kooperatif sekali. Untung saja saya dapat partner Pak Tedi, soalnya sebelumnya waktu saya ikut survey lapangan, partner saya anggota TNI yang rada-rada genit. Sempat bete waktu itu, tapi alhamdulillah yah... tidak jadi satu bus sama beliau :D  



Nah, runsite yang menjadi tanggung jawab saya adalah runsite nomor dua di Desa Kintelan, Kecamatan Pakis. Perjalanan dari The Rich Hotel sampai ke runsite terkesan biasa saja. Namun setelah sampai di runsite, saya mulai senang karena kegiatan hash dimulai. Di runsite Kintelan, ada dua macam rute, rute pendek sejauh 5 kilometer dan rute sedang sejauh 9 kilometer. Kebanyakan hasher merasa terkesan dengan rute di Kintelan karena ada air terjun yang bisa mereka lihat.
Setelah sekitar dua jam menunggu para hasher berlari, akhirnya mereka kembali ke lapangan Kintelan. Saat itu sudah tersedia berbagai macam makanan dan minuman. Ada roti, soft drink, air mineral, bir, dan rebusan kacang, pisang, jagung, dan ubi yang disediakan untuk para hasher. Setelah lelah berlari, mereka bisa menikmati semua hidangan yang sudah disediakan sepuasnya.
Uniknya, setelah mereka selesai menikmati hidangan dan tentunya setelah semua hasher kembali ke lapangan, ada semacam ritual khusus Interhash yang disebut “Down Down Party”. Dalam “Down Down Party” ini, hasher yang bertindak atau berkata jorok atau tidak sopan selama berlari melewati rute, akan mendapat hukuman harus duduk di atas bongkahan es. Tapi, ketika mereka duduk, mereka harus menurunkan celana bagian belakang, sehingga (maaf) pantat mereka langsung duduk di atas bongkahan esnya. Wuuuuhhhh, dinginnya pasti sesuatu banget! :D Nah, ketika mereka duduk, master guide saya menyanyikan lagu kebangsaan “Down Down Party” yang liriknya hanya satu kata yaitu “down” yang diulang-ulang. Ketika lagu dinyanyikan, para peserta wajib meminum segelas bir. Setelah bir habis, barulah mereka boleh beranjak dari bongkahan es. Hukuman yang kejam, unik, dan rada sinting kalau saya bilang :D Tapi “Down Down Party” ini cukup menghibur masyarakat sekitar yang sengaja datang menonton. Saya sempat khawatir akan ada tanggapan kurang menyenangkan dari masyarakat karena perbedaan budaya. Tapi hal ini tidak terjadi. Justru camat Pakis yang sengaja datang ke runsite pun saya lihat ikut tertawa-tawa selama melihat “Down Down Party”. Senangnya, ternyata orang-orang Pakis open-minded :)




Setelah “Down Down Party” selesai, para hasher kembali ke bus dan kami mengantar mereka ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) untuk mengikuti dinner party. Sesampainya di TWCB, saya berkumpul kembali dengan teman-teman guide lalu kami pun ikut dinner party. Ini nih yang paling saya suka dari Borobudur Interhash 2012! Dinner party menurut saya adalah surga makanan. Berbagai macam makanan lokal dan international bisa dinikmati hasher dan panitia sepuasnya dan tentunya gratis. Karena saya termasuk panitia, itu juga berlaku buat saya ^_^ Saya memang mengambil dengan porsi sedikit untuk setiap makanan, tapi kira-kira saya melahap 12 jenis makanan dalam semalam :p Di dinner party hari pertama, menurut saya makanan yang paling enak adalah Vegetables Salad sama Chicken Cordon Blue nya. Ah, jadi kangen makan enak dan mahal nih :’)
Selesai mengenyangkan perut, saya dan teman-teman guide sudah ditunggu bus kami untuk diantar ke Magelang. Saat itu saya sampai di rumah jam 9 malam dan langsung mandi lalu tidur karena keesokan harinya saya harus berkumpul lagi di Artos jam setengah tujuh pagi.
Hari pertama pergi ke runsite sangat menyenangkan dan mengesankan saya. Dan tentunya juga sangat mengenyangkan ahihihihi XD

Saturday, June 2, 2012

Taking Part in Borobudur Interhash 2012 Day 1 (Red Dress Run)

Awalnya menyenangkan dan luar biasa menegangkan ketika saya diminta oleh dosen saya menjadi salah satu guide atau pemandu wisata dalam kegiatan Borobudur Interhash 2012. Sempat juga merasa takut karena saya membaca koran bahwa pesertanya mencapai ribuan dan berasal dari berbagai belahan dunia.

Ya, jadi Borobudur Interhash 2012 ini merupakan olahraga lari lintas alam yang sifatnya non-kompetitif dan bertujuan untuk hiburan. Interhash sendiri diadakan setiap dua tahun sekali dari satu negara ke negara lain. Untuk Indonesia, tahun ini merupakan Interhash yang ke-3 setelah dulu sempat diadakan event serupa di Jakarta dan Bali. Tahun 2012 ini, Magelang terpilih menjadi lokasi pelaksanaan Interhash 2012. Jumlah peserta yang mengikuti Borobudur Interhash 2012 mencapai lebih dari 5.000 orang yang berasal dari 49 negara di seluruh dunia.

Borobudur Interhash 2012 diadakan dari 24 sampai 27 Mei 2012. Kegiatan dimulai dengan pesta pembukaan di Candi Prambanan, kemudian pada tanggal 27 Mei 2012 dilaksanakan kegiatan Red Dress Run. Demi apapun, Red Dress Run keren sekali! Sekitar 1000 peserta atau yang biasa disebut hasher mengikuti kegiatan ini dengan mengenakan baju serba merah. Bahkan, banyak sekali laki-laki yang sengaja memakai pakaian wanita dan berdandan a la wanita, lengkap dengan rambut palsu, bedak, eye shadow, lipstik, dan bahkan blush on! Oh gosh! Haha.

 Bersama salah satu peserta terseksi asal Singapura :D
Have no clue where he (or she?) comes from XD
a couple of participants took pictures together  
 roknya seksi banget, tapi kakinya berbulu lebat :DD
 
Saat itu jam 1 siang saya bersama teman-teman guide datang ke Gedung Bakorwil II Kota Magelang, tempat berkumpul para hasher yang juga merupakan starting point dari Red Dress Run. Begitu tiba, para hasher dihibur dengan aksi barong sai selama beberapa menit. Mereka tampak sangat antusias dan kagum dengan aksi barong sai. Setelah itu para hasher diberi sedikit pengarahan kemudian Red Dress Run pun dimulai.

Start dari Gedung Bakorwil II, para hasher berjalan melewati jalan Pahlawan kemudian ke arah Jalan Pemuda Magelang. Saat itu, jalan ditutup untuk kendaraan apapun. Mereka berlari (ada juga yang berjalan) sejauh kurang lebih 4 kilo meter di jalan-jalan protokol Kota Magelang. Banyak sekali masyarakat Magelang yang menyaksikan kegiatan ini di pinggir jalan-jalan tersebut. Para hasher pun terlihat senang dan dengan ramah menyapa masyarakat yang menyaksikan. Ketika sampai di Alun-Alun Kota Magelang, para hasher mendapat sambutan dari Walikota Magelang dan beberapa pejabat Kota Magelang.


Rombongan hasher ini finish di Hotel Puri Asri Magelang. Disana mereka lalu mengikuti pesta yang sudah disiapkan. Berbagai macam menu bisa mereka nikmati setelah lelah berlari (atau berjalan) berkilo-kilo meter.

Saya sangat antusias mengikuti kegiatan Red Dress Run ini. Saya dan teman-teman guide juga sempat ngobrol dengan peserta dari Srilanka dan Texas saat itu. Mereka bilang bahwa orang-orang Indonesia sangat jauh lebih ramah daripada Malaysia. Yay! Jujur saya sedikit terharu :’) Sayang sekali, saya tidak bertanya nama dan berfoto dengan mereka. Padahal hasher dari Srilanka itu sangat ramah. Hasher dari Texas, USA nya juga sangat cerewet dan senang bercerita. Belakangan saya tau kalau hasher dari Texas itu bernama Danny.  Mereka sempat bercerita bahwa setiap peserta mempunyai nama hash tersendiri yang unik. Nama diberikan oleh panitia berdasarkan hasil wawancara singkat dengan para hasher. Wawancara bisa mengenai hobi, personal life, love life, atau apapun yang berkaitan dengan peserta. Saya ingat nama hash dari hasher asal Srilanka yang saya temui adalah ''Give Me Your Seed'' karena dia sangat suka gardening. Waw! Unik ya?!

Saat itu, saya langsung merasa tidak sabar ingin ikut ke runsite dan bertemu lebih banyak charming strangers. I was so happy & feeling so fortunate :)