Saturday, May 31, 2014

DI BAWAH LANGIT EROPA

Wanginya gampang kukenali dan rasanya tak pernah membuatku bosan. Begitu diseruput, aku merasa cintaku sama minuman ini memang tak salah. Sejak pertama kali aku jatuh cinta sama teh, tak kulewatkan satu pagi pun tanpa minum teh. Hampir di setiap kesempatan, teh juga selalu jadi pilihanku.

Sering, ketika nongkrong sama teman-teman di kedai kopi, mereka meledekku kuno karena selalu pesan teh tawar hangat.

“Di rumah kan juga minum teh. Pesen yang lain kenapa sih?”
“Hari gini minum teh? Ngopi dong!”

Aku sih ketawa aja. Dan tetap merasa kalo minum teh itu keren, soalnya mengingatkanku sama negara Inggris. Negara yang sudah sejak lama ingin ku datangi.

Tea is British national drink. Rasanya tak perlu kuceritakan betapa memang minum teh sudah menjadi budaya masyarakat Inggris. Orang-orang mengenalnya dengan sebutan Tea Time atau Afternoon Tea. Dulunya kebiasaaan ini datang dari kaum bangsawan Inggris lagi. Jadi sah-sah aja kan kalau aku merasa keren karena suka minum teh? J

Negara Inggris memang punya tempat tersendiri di hatiku. Entah sejak kapan, aku punya cita-cita untuk bersekolah di Inggris. Dan impian itu masih kujaga dan kuperjuangkan sampai sekarang. Semakin hari kekagumanku terhadap negara Inggris semakin memuncak, dan setiap kali aku bercerita ke teman-teman nongkrongku tentang impian ini, mereka selalu melontarkan pertanyaan yang menguji tekadku: “Kenapa Inggris?”

Jujur, jawabannya banyak. Budayanya yang menarik, orang-orangnya yang mengagumkan, aksen bahasanya yang sangat kukagumi, tempat-tempat yang keren yang bisa kukunjungi, dan yang pasti aku merasa kalau sudah sejak lama hatiku ada disana. Tapi, menjelaskan semua itu ke teman-temanku rasanya akan memakan banyak waktu. Jadi, daripada tak kujawab dan ujungnya teman-teman pada bawel, dengan ekspresi meyakinkan, kukatakan:


“Ya paling gak aku bisa ngeteh dipayungi langit Eropa tanpa ada yang ngeledekin.”


No comments:

Post a Comment