Wanginya gampang kukenali dan rasanya tak pernah
membuatku bosan. Begitu diseruput, aku merasa cintaku sama minuman ini memang
tak salah. Sejak pertama kali aku jatuh cinta sama teh, tak kulewatkan satu
pagi pun tanpa minum teh. Hampir di setiap kesempatan, teh juga selalu jadi
pilihanku.
Sering, ketika nongkrong sama teman-teman di kedai kopi,
mereka meledekku kuno karena selalu pesan teh tawar hangat.
“Di rumah kan juga minum teh. Pesen yang lain kenapa
sih?”
“Hari gini minum teh? Ngopi dong!”
Aku sih ketawa aja. Dan tetap merasa kalo minum teh itu
keren, soalnya mengingatkanku sama negara Inggris. Negara yang sudah sejak lama
ingin ku datangi.
Tea is
British national drink. Rasanya
tak perlu kuceritakan betapa memang minum teh sudah menjadi budaya masyarakat
Inggris. Orang-orang mengenalnya dengan sebutan Tea Time atau Afternoon Tea.
Dulunya kebiasaaan ini datang dari kaum bangsawan Inggris lagi. Jadi sah-sah
aja kan kalau aku merasa keren karena suka minum teh? J
Negara Inggris memang punya tempat tersendiri di hatiku.
Entah sejak kapan, aku punya cita-cita untuk bersekolah di Inggris. Dan impian
itu masih kujaga dan kuperjuangkan sampai sekarang. Semakin hari kekagumanku
terhadap negara Inggris semakin memuncak, dan setiap kali aku bercerita ke
teman-teman nongkrongku tentang impian ini, mereka selalu melontarkan
pertanyaan yang menguji tekadku: “Kenapa Inggris?”
Jujur, jawabannya banyak. Budayanya yang menarik,
orang-orangnya yang mengagumkan, aksen bahasanya yang sangat kukagumi, tempat-tempat
yang keren yang bisa kukunjungi, dan yang pasti aku merasa kalau sudah sejak
lama hatiku ada disana. Tapi, menjelaskan semua itu ke teman-temanku rasanya
akan memakan banyak waktu. Jadi, daripada tak kujawab dan ujungnya teman-teman
pada bawel, dengan ekspresi meyakinkan, kukatakan:
“Ya paling gak
aku bisa ngeteh dipayungi langit Eropa tanpa ada yang ngeledekin.”
No comments:
Post a Comment