Ya, seperti biasa, karya Djenar selalu berani dan original :) Kutipan yang saya suka dari buku ini ada di cerita berjudul "Kosong".
"Nayla merasa yakin, jika perasaannya tak yakin, maka segala sesuatu yang mungkin, bisa menjadi tak mungkin. Sebaliknya, jika perasaan yakin, segala yang tak mungkin bisa menjadi mungkin"
I always love to believe, that's why I love the quote ;)
Meeting
up interesting strangers is one of my favorite things about life. I find it
nice that I can talk to them and share our knowledge about our different
countries and culture. Not to mention, if they have great sense of humor, it’s
always nice to have intimate conversation with them. Well, the second charming foreigner
that I met lately is Matthijs Van Duijvbonde.
Matthijs
is the pianist of Tim Knol & Band, a famous band from Netherlands. He’s extremely adorable. You know, he
can play piano very well, he has super great sense of humor, and most of all, he’s so humble. Actually I wanna say that he is really really CRAZY! Haha. Yet,
even though I just met him for the very first time, he impressed me a lot
because we conversed a bit intimately.
I
was surprised that he gave me a small gift as a memento. It’s special because
the gift is actually a kind of a simple sculpture of my name. Hmm, how could he
remember me that much whereas he is a famous musician? I might be special to
him. HAHAHAHA sounds too disgustingly confident! Here is the snapshot of the
gift:
Tim Knol's 2nd Album autographed by the whole band & the sweet gift! :D
Here
are the snapshots of me & Matthijs:
My BSO, Matthijs, & me
the Mick Jagger look like bule gilak & gadis bermuka keset -_-
I
do hope I could meet him someday and had other crazy moments! You can also see him in this video :D
Hi, I just thought of making a new label on my blog. It's called
Charming Stranger. On this label, I will share my experience meeting up
new people, especially interesting strangers. The story will be about my
impression on those strangers. The first charming stranger I met is Mustava
Davis.
Mustava Davis is an American Moslem Movie Director. He came to
Magelang in September 2011. He was invited to share his experience of making
movies. I also met Mas Reza, he is from The USA Embassy, Jakarta. It was nice
because Mustava Davis was affable and humorous.
Sam's leaving on a midnight train
Holes in his shoes
Holes in his brain
Holes in his pocket where the money goes through
What an excuse to leave a one way ticket too
Sam's leaving town, Sam's leaving town
Sam's leaving town, Sam's leaving town
He lost control
He tried to live his own rock and roll
But after many years he lost his self control
Every band rehearsed a tune out into a big fight
Now be smart Sam, turn on your light
Sam's leaving town, Sam's leaving town
He lost control
That’s the lyrics of Tim Knol’s song, "Sam". I love the song very much since I listened to it
for the very first time last Thursday. I think the song is actually simple but truly
epic! Tim Knol himself told me that he made the song for his friend who's addicted to alcohol. He wanted to advise him but unfortunately his friend didn't listen to it.
Anyways, do you guys know Tim Knol? To be frank, I
happened to just know him last week. He is a musician from Holland that came to Indonesia for doing his tour. This week, he visited Magelang
and even had a concert at Prambanan Convention Hall, Puri Asri Hotel, Magelang.
You’ve
gotta know that this concert was conducted in order to celebrate the anniversary
of Magelang this month.
Lucky me to have an opportunity to meet him and his
band. Last Tuesday, I was invited to represent my radio station to have lunch with them and join their press conference afterwards.
When I met Tim for the first time, I know that he’s really kind and affable. I
had a short conversation and interview with him. I also met Matthijs, one of
the members of Tim’s band. He really is humorous and, what to say, cranky I
must say!
After having lunch, they dropped by at my radio
station, Radio Polaris FM, before they go to Jogja. It was nice cuz Popo Kusen
and I were asked to interview Tim and Matthijs for an hour. You know, the
interview went pretty crazy! I enjoyed it very much.
Tim and I are actually at the same age, yet I am
really impressed by the way he loves and thinks of music. Starting to make
music at the age of 10 and he’s had two albums. He honestly told us that he
likes old stuff because he wanted to have a “music adventure”. Guess
what, one of the Indonesian Bands that he likes is Koes Plus. Before going to
Magelang, he already had a performance collaborating with Yon Koeswoyo in Jakarta.
During
the interview, we laughed a lot. They are not only good at music, but they are
also good at joking. I mean, they’re really humorous that they often randomly
threw jokes. Matthijs was the craziest guy over there. His sense of humor is
terribly cool! Surprisingly, he spoke Indonesian pretty often, like: “Selamat
Siang”, “Paling Jempol”, “Kasian Deh Lu”, “Ayo Joget” and other super funny
Indonesian sayings. Not to mention, he told us that he once eat torpedo in
Jogja and he liked it very much. Ha! Pretty nuts, don’t you think?!
O yea,
last Thursday night I also came to the concert of Tim Knol and yea, I think I would
regret it if I wasn’t coming. As the head of the commitee of this event said,
Tim Knol always play good music with all his heart and it goes naturally. Yea,
I must say he really does! The concert went well and it’s entertaining.
If you
wanna know more about Tim Knol, you can check out his twitter account @timknol. He even has a facebook account especially for his
Indonesian fans. Here is the link: http://www.facebook.com/tim.knol.indonesia
I really am easily inspired. Saya sering
sekali terinspirasi oleh hal-hal sederhana, misalnya hanya dengan ngobrol denganinteresting strangers, menyimak kuliah dosen dengan sungguh-sungguh, atau ketika
berangkat kerja jam 4 pagi dan sepanjang jalan saya melihat orang-orang dengan
penuh senyum berbondong-bondong mendatangi mushala sekitar untuk melaksanakan
sholat subuh.Yet, most of all, inspirasi yang tidak pernah saya lupa datang darithe most inspiring person in my life, dosen saya sendiri, Drs. Soetrisman, M.Sc.
Pak Trisman saat menjadi pembicara sebuah acara di Magelang.
Pertama kali bertemu
beliau di ruang kuliah, saya sama sekali tidak merasa ada yang spesial. Tapi,
setelah mengikuti kuliahnya, saya ketagihan. Menurut saya, beliau sangat
pintar. Bukan hanya secara akademik, tapi juga sangat cerdas dalam bertingkah
laku, menanggapi situasi, mengambil keputusan, dan memperlakukan orang lain.
Cara beliau membagi ilmu juga menyenangkan karena beliau sangat humoris.
Humor-humor cerdas selalu mewarnai proses perkuliahan. Ketika mengikuti kelas
beliau, rasanya ilmu mengalir sangat deras. Dan selalu saja, setelah selesai
mengikuti kuliahnya, saya merasa menjadi mahasiswa yang ingin terus
tersenyum puas karena merasa lebih baik dan lebih pintar somehow.
Pak Trisman, begitu beliau biasa disapa, juga punya
prestasi yang luar biasa. Beliau menyelesaikan S2 nya di luar negeri dan pernah
merasakan pendidikan di Amerika dan Australiakarena
mendapatkan beasiswa. Yang mengagumkan, dengan prestasi yang menggunung, beliau
memilih untuk mengabdikan diri di tempatnya dilahirkan, Kota Magelang. Beliau
memilih mengajar di beberapa universitas swasta di Magelang, salah satunya
universitas dimana saya menempuh pendidikan S1 saat ini. Pak Trisman juga aktif
di berbagai organisasi pendidikan dan kesenian. Bakat seninya tidak kalah luar
biasa.
Sebenernya
tidak mengherankan Pak Trisman bisa secerdas itu, karena memang beliau sangat
suka membaca. Pak Trisman sangat mencintai buku, koleksi bukunya lebih dari
sepuluh ribu buah dan 90 persen berbahasa Inggris. Uniknya, siapapun boleh
pinjam buku-buku itu, asal jangan dibawa pulang, hanya boleh dibaca di rumah
Pak Trisman. Pernah suatu kali Pak Trisman bercerita tentang buku-bukunya dan
saya ingat beberapa kalimat yang menurut saya sangat inspiratif. Kata
beliau: "Buku itu adalah harta yang tak tergantikan. Kita bisa
beli perhiasan, rumah, kendaraan, atau lainnya kapan saja dan dimana saja. Tapi
buku, ketika kita melihatnya dan tidak segera membelinya, belum tentu kita bisa
melihatnya lagi." Mungkin karena dulu toko buku online belum
menjamur seperti sekarang, jadi Pak Trisman terbiasa langsung membeli buku yang
dia suka ketika melihatnya. Beliau juga bilang: "Dikelilingi buku
itu rasanya hangat. Tangan bergerak ke kanan bertemu buku, bergerak ke kiri
bertemu buku. Di ruang tamu ada buku, di dapur juga ada buku." Bagi
saya, yang juga gemar mengoleksi dan membaca buku, apa yang dilakukan Pak
Trisman sangatlah inspiring.
Satu lagi inspirasi tak terlupakan yang saya dapat
dari Pak Trisman. Pernah suatu kali beliau sedikit jengkel di kelas karena
banyak mahasiswa yang membolos. Lalu beliau meminta saya membacakan Curriculum
Vitae nya di depan kelas. Nyaris dua puluh menit waktu yang
saya butuhkan untuk membaca berderet-deret prestasi beliau yang tertulis pada
delapan lembar kertas ukuran A4. Banyak prestasi tingkat nasional dan
internasional yang Pak Trisman dapat di berbagai bidang. Setelah itu Pak
Trisman berkata singkat: "Tidak masalah Anda tidak pintar, yang
terpenting Anda selalu sempat." Dari situ saya
menginterpretasikan bahwa sempatkanlah untuk kuliah, untuk datang menuntut
ilmu. Karena orang pintar yang malas, akan kalah dengan orang yang mau berusaha
menjadi pintar dengan menyempatkan menuntut ilmu.
In my life, Pak Trisman is the most inspiring person
alive.
Karena menyimak Pak Trisman berbagi ilmu, saya punya impian untuk bisa
berbahasa Inggris sepintar beliau. Karena kerendahan hatinya, saya terinspirasi
agar suatu saat saya juga bisa berbagi atau mengabdi kepada Kota Magelang
dengan cara saya sendiri. And most importantly, karena terinspirasi
dari pengalamannya, lahirlah impian untuk bisa mendapatkan beasiswa kuliah di London dan
lahir pulalah keyakinan bahwa someday saya bisa
mewujudkannya.
Woohoo, holiday is coming around! Sekitar seminggu libur kuliah itu sesuatu banget yah! Biarpun bukan long holiday, saya excited banget soalnya udah kagak nahan mau melampiaskan napsu membaca. Beberapa buku sudah saya siapkan buat saya baca, cuman kemarin tertarik buat baca lagi buku berjudul “Hidup Berawal dari Mimpi” karya Fahd Djibran dan Bondan & Fade2Black.
Buku ini kado dari pacar pas saya ultah tahun lalu. Jujur, awalnya gak begitu tertarik pas lihat covernya. It’s simply ordinary I thought! Yet, you guys do not ever judge a book by its cover only! Setelah saya baca ceritanya, I was like uumm.. deeply doped.
Cerita di buku ini benar-benar terasa nyata dan logis. Sisi-sisi kehidupan yang diceritakan sangat membuat saya tersentuh, bahkan cerita kehidupan yang sebenarnya simpel. Terlebih, gaya bahasa dan pemilihan kata-katanya luar biasanya dan completely magical!
Buku ini sebenarnya perpaduan antara beberapa cerita pendek yang ditulis oleh Fahd Djibran dan lirik lagu Bondan Prakoso & Fade2Black yang diambil dari album Respect, Unity, dan For All. Karena cerita pendeknya seperti ada keterkaitan dengan lirik lagunya, jadi berasa keren banget deh. Umm, rasanya kayak saya nonton film terus ada soundtracknya gitu.
Nah, dari situlah saya mulai cari tau tentang penulisnya, Fahd Djibran. Ternyata dia memang penulis yang (menurut saya) so gifted. Beberapa kali saya berkunjung ke blognya, betapa keren postingan-postingannya. Saya juga pernah baca surat terbuka yang ditulis Fahd Djibran buat Presiden SBY beberapa waktu lalu terkait rencana kenaikkan harga BBM. Pemilihan kata-katanya bagus, sekalipun bagi saya surat itu terkesan terlalu memojokkan dan menyakiti hati Pak SBY :(
Besides, dia udah nulis beberapa buku yang kalau saya lihat dari judulnya, kayaknya keren. So, I’ve just decided to scrimp and save to buy all Fahd Djibran’s books! Well, talking about “Hidup Berawal dari Mimpi” again, there are some stories that I like! Antara lain; Kau Puisi, Ya Sudahlan and X-presikan. Yet, most of all I like “Not with Me” very much! Ini kutipan yang paling keren menurut saya:
"Pejamkan matamu lalu sebutkan sepuluh nama orang yang paling kau cintai dalam hidupmu. Ketika kau menyebut nama pertama, lihatlah dia tersenyum di kepalamu. Ketika kau menyebut nama kedua, peluknya menghangatkan hatimu. Lalu nama ketiga, keempat, ketujuh dan seterusnya. Percayalah padaku, ketika kau sampai pada nama ke sepuluh, kau akan tahu betapa beruntungnya dirimu"
Hmm, saya benar-benar melakukannya, dan yep.. bersyukur kadang hanya sesimpel itu! Keren yah J Jadi gak sabar pengen baca bukunya Fahd Djibran yang lain nih. Ah, moga bisa segera dapet $$$$ biar bisa segera beli *senyum 70 jari* *kering*
Anyway, kalo ngomongin Bondan & Fade2Black, saya juga suka deh sama lagu-lagunya. Kalo kamu pernah ngamatin, lagu-lagu mereka selalu punya makna positif. Dan dari sekian banyak lagu mereka, “Ya Sudahlah” adalah favorit saya. Pernah gak diam-diam kamu menikmati dan menghayati arti setiap potong kata dalam lagu ini? Saya sering! Dan ini bikin saya merasa bahwa ada cara lain untuk bersyukur, menurut saya ya dengan mengucapkan “Ya Sudahlah” ketika rencana tidak berjalan sesuai rencana :)
Well, here is the lyrics. If you have time, take a look at the following lyrics and feel that it really is epic! <3
Ya Sudahlah
Bondan Prakoso & Fade2Black
Ketika mimpimu yg begitu indah
Tak pernah terwujud ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu
Dan tak pernah sampai ya sudahlah
Apapun yg terjadi ku kan selalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih ’cos everything’s gonna be okay
Yo satu dari sekian kemungkinan
Kau jatuh tanpa ada harapan
Saat itu raga kupersembahkan
Bersama jiwa cita cinta dan harapan
Kita sambung satu persatu sebab akibat
Tapi tenanglah mata hati kita kan lihat
Menuntun ke arah mata angin bahagia
Kau dan aku tahu jalan selalu ada
Juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang
Bagai deras ombak yang menabrak karang
Namun ku tahu ku tahu kau mampu tuk tetap tenang
Hadapi ini bersamaku hingga ajal datang
Sempat kau berharap keramahan cinta
Tak pernah kau dapat ya sudahlah
Yeeah dengar ku bernyanyi lalalalalala
Heyyeye yaya dedudedadedudedudidam
Semua ini belum berakhir
Sama rasa tanpa pamrih
Ini cinta across the sea
Peluklah diriku terbanglah bersamaku
Melayang jauh (come fly with me, baby)
Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari
Sosok ini yang menerima kelemahan hati
Yeah aku cinta kau (ini cinta kita)
Cukup satu waktu yes (untuk satu cinta)
Satu cinta ini akan tuntun jalanku
Rapatkan jiwamu yo tenang di sisiku
Rebahkan rasamu untuk yg ditunggu
Bahagia hingga ujung waktu