Aku tidak takut kehilangan apapun. Hidupku mungkin tak seindah hidup mereka, tapi hidup yang ku punya pastilah hidup yang bermakna.
Sangat aku syukuri, aku hidup bersama keluarga yang bahagia tanpa cacat, walaupun sejujurnya kondisi finansial kami tidak begitu nyaman. Kami bersyukur bisa makan setidaknya tiga kali sehari. Itulah modal hidup kami.
Walaupun hidupku didominasi dengan hari-hari yang berat, aku bersyukur memiliki Bapak dan adik yang menyayangiku dengan loyal. Mereka selalu bersedia meringankan hidupku dengan mengantarku kemanapun dan menjemputku setelahnya.
Yang terpenting, walaupun aku tidak cantik, aku tak pernah benar-benar sedih akan hal ini. Masih banyak hal yang kadang membuatku bangga pada diriku sendiri. Salah satunya, aku sudah memiliki kesadaran sejak dini tentang prioritas hidupku. Bisa saja aku menghabiskan gaji bulananku untuk merawat diri ke salon kecantikan. Sungguh ini perkara yang sangat gampang. Tapi, aku sangat sadar itu bukan prioritasku. Prioritasku adalah sekolah-jembatan menuju mimpiku. Prioritas keduaku adalah biaya transportasi dan biaya sehari-hari lainnya. Jadi, biarlah jelek dan hancur begini, tapi aku bangga karena tidak memilih membunuh impian terbesarku hanya gara-gara terpikat keinginan duniawi.
Biarlah saja banyak yang mengabaikanku, meninggalkanku, merendahkanku, bahkan menghianatiku hanya karena aku tidak cantik secara fisik. Pada akhirnya, merekalah yang tidak akan pernah layak menemaniku berlari mengejar impian.
happily dedicate this post to those who always heartlessly tell me I am ugly, dark-skinned, and many other shitty sayings.. thanks! ^^
Kalau memang tidak membeli, saya juga tidak membeli kucing di dalam karung.
ReplyDeleteArtinya : komentarku nggak nyambung... :p
Hahaha, yg penting komentar kan, Mas Nahdi :D
ReplyDelete